Semarang (16/3), Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo menggelar acara Diskusi Ilmiah sebagai langkah untuk merealisasikan pengembangan masyarakat Islam yang multidisipliner. Sesuai dengan tujuannya, kegiatan tersebut mengusung tema Intensifikasi Pengembangan Masyarakat Islam dalam Pendekatan Multidisipliner. “Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para dosen dan mahasiswa PMI terkait pendekatan yang digunakan dalam usaha pengembangan masyarakat, terutama dalam kegiatan penelitian. Pendekatan pengembangan masyarakat Islam itu bisa multidisipliner. Artinya, dalam upaya pengembangan masyarakat tidak selalu melalui pendekatan sosiologi dan antropologi saja. Kita dapat menggunakan pendekatan seperti psikologi sosial terapan, social worker, dan lain-lain”, jelas Kajur Pengembangan Masyarakat Islam, Dr. Agus Riyadi, M.S.I, dalam sambutannya.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang sidang utama Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang ini dinarasumberi oleh Catur Yuliwiranto, S.S.T., M.S.W. (narasumber 1) dan Dr. Sulistio, S.Ag., M.Si. (narasumber 2) dengan dimoderatori oleh doktor muda Prodi PMI yaitu Dr. Nur Hamid, M.Sc.
Catur Yuliwiranto, S.S.T., M.S.W. selaku pemateri 1 menyampaikan terkait kajian sosiologi sosial. Beliau memaparkan bahwa pentingnya teori dan praktik yang dimiliki mahasiswa. Menurut beliau, berdasarkan informasi yang diterima dari prodi, Prodi PMI sudah memberikan bekal bagi mahasiswanya. Mahasiswa PMI selain mempelajari teori di kelas, juga sudah dibekali pengalaman melalui kegiatan Sekolah Pemberdayaan Tahap Awal, Sekolah Pemberdayaan Tahap Lanjut, Teknologi Tepat Guna, Benchmarking, PPL, dan KKN. Selain itu, beliau juga menyampaikan “Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, seorang pemberdaya harus mampu mengidentifikasi potensi-potensi sosial yang ada di masyarakat. Ia diharapkan mampu memberdayakan potensi-potensi tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat sekaligus mengatasi masalah sosial kemanusiaan yang ada”.
Adapun Dr. Sulistio, S.Ag., M.Si., selaku pemateri 2, menyampaikan terkait Kajian Psikologi Sosial. Menurut beliau seiring berkembangnya zaman masyarakat juga mengalami perkembangan. Misalnya saja pendidikan. Dahulu sedikit sekali orang yang menyandang gelar sarjana, sedangkan saat ini sudah banyak orang yang menyandangnya. Begitu pun teknologi informasi sudah sedemikian terbuka dan canggih saat ini. Dalam inti pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa dalam menghadapi masyarakat yang beragam, diperlukan pendekatan psikologis sosial. Misalnya menghadapi masyarakat yang berbeda organisasi, masyarakat yang berbeda pemahaman agamanya sekalipun sama-sama orang Islam, masyarakat yang berbeda status sosialnya, pendidikannya, usianya, dan lain-lain. Selain itu, beliau juga menyampaikan fakta sosial bahwa relasi sosial yang ada di masyarakat saat ini bersifat transaksional, misalnya jika ada keuntungan yang didapat maka akan ada perhatian.
Acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab antara audiens dengan narasumber. Kemudian ditutup dengan doa yang dipandu oleh moderator.