Semarang, Senin 23 September 2024, Ibu Nisa, Penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Mijen , memimpin Kegiatan Pengajian Rutin bersama anggota Ibu-Ibu di pasar Mijen Semarang. kegiatan ini dilakukan setiap hari senin dan kamis . kegiatan ini diawali dengan membaca asmaul husna kemudian dilanjutkan membaca doa pembuka majelis dalam kegiatan tersebut para ibu-ibu sangat antusias dalam pembelajaran seperti membaca Iqro’ maupun juz amma ustazah ataupun pengajar diantaranya Ibu Nisa para penyuluh dan pegawai Kua Mijen seperti Ibu Andriani, Ibu Supartinah dan Bapak H. Bisri.
Setelah kegiatan tersebut ibu Nisa selaku penyuluh agama islam Kua Mijen menyampaikan ceramah bertema hati pada diri manusia beliau menyampaikan Rasulullah SAW menegaskan, di dalam diri manusia itu ada segumpal daging. Kalau ia baik, baiklah semuanya. Namun, kalau ia buruk, buruklah semua. Itulah yang dinamakan hati. “Ada tiga jenis hati manusia. Ketiganya adalah qolbun mayyit, qolbun maridh dan qolbun Salim,”
Qolbun mayyit atau hati yang mati. “Orang yang memiliki qolbun mayyit, jahatnya lebih jahat dari binatang sebab jahatnya menggunakan akal
Qolbun maridh atau hati yang sakit. Dia bisa saja beriman, tapi penyakit hatinya banyak. Ciri khasnya tidak pernah tenteram, galau, waswas, cemas, tidak menikmati hidup. “Badan berpenyakit saja menderita, apa lagi kalau hatinya berpenyakit,”
Qolbun salim adalah orang yang mempunyai hati yg lurus. Untuk menentukan kriteria ini nampak dari hatinya, kepribadiannya, yang pertama tidak ada kemusyrikan dalam hatinya, yang kedua tidak memiliki penyakit hati, dan selalu berbuat kebaikan. Inilah orang yang dekat dengan level takwa.
Semoga kita senantiasa termasuk dalam golongan hati qolbun salim
Kegiatan rutinan ini berasal dari program Kementrian Agama Mijen Semarang dan rutin di adakan 1 minggu 2 kali pada hari senin dan kamis. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan dapat diterima dengan baik oleh seluruh anggota yang hadir, untuk kedepannya akan diadakan Zarkasi. Ibu HJ Zahrotun Nisa selaku penyuluh menyatakan harapannya agar kegiatan ini mampu mempererat hubungan antar Ibu-Ibu di pasar dan meningkatkan kualitas iman di masyarakat. Kehadiran ibu-ibu dalam pengajian ini menunjukkan komitmen mereka untuk belajar dan berkembang bersama dalam lingkungan yang positif.(Ibu Nisa).