Semarang, 10 April 2025 – Setelah satu bulan penuh menjalani puasa Ramadan, Hari Raya Idulfitri merupakan momentum yang dinantikan oleh umat Islam. Momentum Idulfitri tidak dapat terlepas dari Halal Bihalal. Halal Bihalal menjadi kegiatan penting yang dilakukan umat Islam saat memasuki momentum bulan Syawal ini. Kamis, (10/04/25).
Dalam ceramahnya, Dr. M. Mudhofi menyoroti terkait hal efisiensi, ia menyampaikan bahwasanya efisiensi bukanlah sebuah masalah. Bilamana efisiensi merupakan bagian dari masalah, jadikan masalah ini sebagai peluang untuk tetap memberikan yang terbaik bagi Mahasiswa (mahasiswa), Kampus (kampus), Fakultas (fakultas), dan lainnya.
“Jika kita dapat mengerjakan sesuatu melebihi apa yang dibayarkan, maka suatu saat kita akan dibayarkan melebihi apa yang kita kerjakan,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwasanya esensi dari Idulfitri adalah bagaimana kita dapat membukakan pintu hati seluas-luasnya untuk dapat memaafkan orang lain sebelum mereka datang kepada kita, sehingga kita pantas untuk menyandang gelar (minal aidzin wal faidzin) yang artinya, “semoga kita termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan mendapatkan kemenangan”.
Ia juga menekankan, bahwa bagi setiap orang yang menjalani Ramadhan (sesuaikan) dengan segenap hati dan jiwanya, maka tidak akan ada kata perpisahan baginya. Karena setiap hari adalah bulan Ramadhan bagi orang tersebut.
“Kata perpisahan itu hanya bagi mereka yang mencintai dengan fisik. Akan tetapi, bagi mereka yang mencintai dengan segenap hati dan jiwanya, maka tidak akan ada kata perpisahan baginya,” tambahnya yang mengutip dari perkataan Maulana Jalaludin Rumi.
Lebih lanjut, ia mengingatkan kepada para jama’ah yang hadir untuk senantiasa memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia, karena hubungan sesama manusia (Hablum Minannaas) itu lebih rumit dibandingkan hubungan kita dengan Allah Swt (Hablum MinAllah).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Laboratorium Dakwah (Labda) ini dihadiri oleh para sesepuh dan pensiunan FDK beserta pasangan, dosen, tenaga kependidikan, pimpinan fakultas, ketua dan sekretaris jurusan, pimpinan ormawa (DEMA, SEMA, HMJ, dan UKM, serta Tim Rebana Fakultas) yang turut menyemarakkan suasana. Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama, kemudian dilanjutkan sesi ramah tamah serta (dan) makan siang bersama untuk memperat hubungan kekeluargaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK).