Semarang, 23 November 2025 – Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, kembali menegaskan komitmennya sebagai desa pesisir yang konsisten menjaga lingkungan. Melalui kegiatan penanaman mangrove di kawasan ujung Dukuh Tambak Polo, Pemerintah Desa Purworejo memperkuat langkah rehabilitasi pesisir sekaligus menggandeng komunitas Phylosopicture dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Walisongo Semarang untuk terlibat secara langsung.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian upaya berkelanjutan Desa Purworejo dalam menghadapi ancaman abrasi, perubahan iklim, serta kerusakan ekosistem tambak. Bibit mangrove yang ditanam pada kegiatan ini berasal dari pembibitan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Purworejo bersama KIARA (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan). Pembibitan mandiri ini menunjukkan kapasitas desa dalam mengelola konservasi berbasis masyarakat, sebuah langkah yang jarang dilakukan secara berkesinambungan oleh desa-desa pesisir lain.

Sebelum sesi penanaman, mahasiswa KPI UIN Walisongo yang tergabung dalam komunitas Phylosopicture melakukan eksplorasi kawasan pesisir Purworejo. Mereka menaiki kapal menuju Tambak Polo, menyusuri jalur air yang sehari-hari dilewati nelayan setempat. Di lokasi, mahasiswa melihat langsung area pembibitan mangrove yang dikelola pemerintah desa. Momen ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk memahami proses konservasi pesisir secara nyata, sekaligus menghasilkan dokumentasi visual yang menjadi ciri khas Phylosopicture sebagai komunitas kreatif dan edukatif.

Kepala Desa Purworejo Rifqi Salafudin menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan mahasiswa KPI. “Rehabilitasi pesisir tidak hanya butuh tenaga, tetapi juga perhatian generasi muda. Kehadiran komunitas Phylosopicture memberi semangat baru bagi kami, sekaligus membantu menyuarakan upaya Desa Purworejo agar lebih dikenal luas,” ujarnya.

Perwakilan Phylosopicture Naurajiwa menegaskan, bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan misi komunitas. “Kami ingin mengangkat isu lingkungan melalui karya visual. Purworejo memberi kami pengalaman lapangan yang sangat kaya, dari melihat pembibitan hingga menanam langsung mangrove. Ini akan menjadi konten edukatif yang bermanfaat bagi publik,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Desa Purworejo memperkuat posisinya sebagai desa pesisir yang aktif melakukan rehabilitasi lingkungan. Di sisi lain, keterlibatan mahasiswa KPI UIN Walisongo melalui Phylosopicture memperkuat peran kampus sebagai mitra strategis dalam gerakan lingkungan dan literasi ekologis. Kolaborasi ini juga menjadi momentum branding positif bagi kedua pihak.

Ke depan, Pemerintah Desa Purworejo, KIARA, dan komunitas Phylosopicture berencana melanjutkan kerja sama melalui kegiatan monitoring pertumbuhan mangrove, produksi konten edukasi pesisir, serta pengembangan Tambak Polo sebagai kawasan wisata ekologi. Dengan sinergi yang terus diperkuat, Purworejo optimistis mampu membangun pesisir yang lebih tangguh, lestari, dan berdaya bagi masyarakat setempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *