Semarang, 18 September 2025 – Program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di Kelurahan Purwoyoso terus diperkuat melalui kolaborasi strategis antara Bhabinkamtibmas, mahasiswa Praktik Pengalaman Profesi (PPP) UIN Walisongo Semarang, serta Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah.
Purwoyoso, yang kini menjadi kawasan padat akibat perkembangan industri, menghadapi tantangan serius terkait peredaran narkoba. Menurut Bapak Imam, Bhabinkamtibmas Purwoyoso, hadirnya industri membawa banyak pendatang yang mengubah dinamika sosial. “Kalau dulu masalah utama masih soal premanisme, sekarang justru narkoba yang paling marak,” jelasnya.
Semarang, 18 September 2025 – Program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di Kelurahan Purwoyoso terus diperkuat melalui kolaborasi strategis antara Bhabinkamtibmas, mahasiswa Praktik Pengalaman Profesi (PPP) UIN Walisongo Semarang, serta Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah.
Purwoyoso, yang kini menjadi kawasan padat akibat perkembangan industri, menghadapi tantangan serius terkait peredaran narkoba. Menurut Bapak Imam, Bhabinkamtibmas Purwoyoso, hadirnya industri membawa banyak pendatang yang mengubah dinamika sosial. “Kalau dulu masalah utama masih soal premanisme, sekarang justru narkoba yang paling marak,” jelasnya.
Peta kerawanan meliputi RW 1 hingga RW 14, dengan titik paling mencolok di sekitar SMPN 18 Semarang. Jenis narkoba yang kerap digunakan adalah sabu-sabu oleh kelompok usia 21 tahun ke atas. Sementara itu, remaja lebih rentan terjerumus pada zat adiktif ringan seperti nge-lem dan komik. Kondisi ini membuat Purwoyoso masuk kategori zona merah, karena ditemukan kasus pengguna, pengedar, hingga transaksi narkoba yang dilakukan baik oleh warga asli maupun pendatang.
Sebagian besar informasi terkait penyalahgunaan narkoba berasal dari laporan masyarakat. Babinsa dan Bhabinkamtibmas kemudian bergerak cepat menindaklanjuti laporan tersebut melalui koordinasi intensif di lapangan. Sinergi aparat dan warga inilah yang menjadi kekuatan penting dalam menekan peredaran narkoba di tingkat komunitas.
Dari sisi pendidikan, mahasiswa PPP Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) UIN Walisongo Semarang juga ikut ambil bagian. Mereka terlibat dalam kegiatan Community Based Unit (CBU) yang diinisiasi BNN Jateng di Purwoyoso. Program ini berfokus pada pembinaan karakter serta penguatan ketahanan sosial masyarakat.
Keterlibatan mahasiswa dinilai mampu menambah energi baru dalam gerakan Desa Bersinar. Kolaborasi antara aparat keamanan, perguruan tinggi, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang bersih narkoba sekaligus membangun generasi muda yang berkarakter, sehat, dan berdaya saing tinggi.