Progam Studi Bimbingan penyuluhan islam merupakan salah satu program studi yang banyak mempelajari mengenai ilmu sosial, ilmu yang bermanfaat dimasyarakat kedepan yang mana pada kesempatan ini Program studi bimbingan penyuluhan islam mengirimkan mahasiswa ke berbagai instansi-instansi salah satu diantaranya yaitu Rumah Sakit, dalam hal ini mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam mampu belajar serta memahami bagaimana membimbingg serta memberikan doa kepada pasien serta terapi religius terhadap karyawan Rumah Sakit.
Mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada kesempatan saat ini mengirimkan 5 mahasiswanya ke Rumah Sakit Roemani Semarang, tentu pengalam ini merupakan pengalaman yang diberikan jurusan kepada mahasiswanya dengan tujuan agar dapat mengimplementasikan keilmuan yang telah didapatkan dibangku perkuliahan.
Rumah sakit Roemani Muhammadiyah merupakan rumah sakit yang berada dipertengahan kota semarang dalam hal ini Rumah Sakit Roemani menjadi salah satu rumah sakit yang menjadi tujuan para pasien berobat. Penyerahan mahasiswa PPP UIN WALISONGO kepada pihak Rumah sakit Roemani Muhammadiyah disambut dengan suka cita, dalam hal ini mahasiswa PPP UIN WALISONGO diarahkan ke bagian kerohanian rumah sakit yang mana bagian kerohanian ini merupakan bagian yang sejalan dengan jurusan yang diampu.
Bagian kerohanian Rumah sakit Roemani dan Mahasiswa PPP UIN WALISONGO memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada pasien terminal di rumah sakit yang mana hal ini menjadi tantangan baru untuk mahasiswa tentunya dalam hal ini akan muncul sebuah pengalaman baru di dalamnya. Keterampilan khusus untuk menangani pasien terminal tentu saja berbeda dengan menangani pasien bisa yang mana kita harus bisa memberikan motivasi-motivasi yang bukan tuntutan, dukungan yang bersifat empati dan lain sebagainnya. Dukungan emosional meliputi kunjungan serta memberikan doa dan motivasi kepada pasien, kemudian aspek religius juga berperan penting dimana untuk menjaga ketenangan diri pasien agar selalu mendekatkan diri kepada ALLAH SWT dalam hal ini dukungan emosional religius dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis pasien terminal.