Semarang – Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo kembali menegaskan komitmennya dalam misi kemanusiaan dan dakwah transformatif melalui program Kuliah Kerja Nyata Misi Khusus (KKN MK) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Sebanyak 57 mahasiswa resmi dilepas oleh Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag., dalam sebuah seremoni di Auditorium Kampus III, Selasa (30/7).
Dalam sambutannya, Rektor menekankan bahwa pengiriman mahasiswa ke Papua bukan hanya program akademik biasa, tetapi bagian dari dakwah berbasis keilmuan dan kontribusi nyata UIN Walisongo untuk perdamaian dan kesejukan di wilayah timur Indonesia.
“Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian berbasis keagamaan yang linier dengan keilmuan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dengan tujuan membawa kesejukan dan kedamaian di Kabupaten Fakfak,” ungkapnya.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara UIN Walisongo dan Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), yang selama ini dikenal aktif membina masyarakat melalui pendekatan keagamaan dan sosial.
Sebelum berangkat ke lokasi, para mahasiswa menjalani pembekalan intensif mencakup pelatihan moderasi beragama, keterampilan kewirausahaan (seperti produksi tempe dan kerupuk udang), serta pemahaman mendalam mengenai kultur Papua.
Lima program studi yang terlibat dalam KKN MK ini adalah Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Pengembangan Masyarakat Islam, Manajemen Dakwah, serta Manajemen Haji dan Umrah. Mahasiswa akan menjalankan misi sosial, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat hingga 19 November 2025, dengan masa orientasi awal di Kantor AFKN, Bekasi.
Melalui pengabdian ini, FDK UIN Walisongo menunjukkan bahwa dakwah tidak berhenti di ruang kelas, tapi hadir langsung di tengah masyarakat, menjawab tantangan zaman, dan merawat kemanusiaan serta kebhinekaan bangsa.