SEMARANG — Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang terus memperkuat perannya sebagai wadah pengembangan kreativitas mahasiswa. Hal itu diwujudkan melalui kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam kegiatan sosialisasi Program Akuisisi Pengetahuan Lokal (APL)yang digelar di Ruang Sidang Utama FDK, Selasa (21/10/25).
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran dekanat, kepala bagian umum, kepala dan sekretaris jurusan, dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), pengurus DEMA, SEMA, HMJ KPI, komunitas film Phylosopicture, WTV, serta perwakilan mahasiswa.
Sarah Fairuz, editor BRIN, menjelaskan bahwa Program APL diadakan untuk melestarikan dan mendokumentasikan kekayaan pengetahuan lokal Indonesia agar tidak hilang dan tetap dapat diakses oleh masyarakat luas. “Program APL hadir untuk menjaga pengetahuan lokal agar terdokumentasi dan bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dekan FDK UIN Walisongo, Dr. H. Moh Fauzi, M.Ag, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama antara FDK dan BRIN ini. “Kegiatan seperti ini membantu menumbuhkan budaya akademik dan kreativitas mahasiswa dalam bidang komunikasi dan dakwah. Melalui kolaborasi ini, saya ingin mahasiswa lebih aktif mendokumentasikan kekayaan lokal dalam bentuk karya ilmiah maupun audiovisual,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Asep Dadang Abdullah, M.Ag menambahkan bahwa kerja sama dengan BRIN menjadi langkah strategis bagi fakultas untuk memperluas ruang publikasi karya mahasiswa. “Melalui salah satu program APL melalui Akuisisi Audiovisual Bengkel Karya, mahasiswa tidak hanya belajar menulis dan memproduksi film, tetapi juga memahami proses riset dan penerbitan profesional,” jelasnya.
Program Bengkel Karya sendiri merupakan salah satu skema dalam APL BRIN yang bertujuan menjaring karya kreatif mahasiswa di bidang audiovisual. Dengan sistem penerbitan terbuka dan editorial profesional, karya buku maupun audiovisual yang lolos akan mendapat ISBN atau DOI, serta lisensi Creative Commons.
Kerja sama ini direncanakan akan berlanjut agar mahasiswa FDK terus memiliki ruang berkreasi dan mendokumentasikan potensi lokal yang ada di sekitar mereka.
Salah satu mahasiswa KPI, Asy Syifa Nabila yang turut hadir, mengungkapkan antusiasmenya. “Program ini membuka peluang besar bagi kami untuk mempublikasikan karya dan belajar langsung dari profesional BRIN. Harapannya, ke depan FDK bisa menjadi pusat lahirnya karya kreatif berbasis pengetahuan lokal,” tuturnya.
