Semarang, 10 Oktober 2024 – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang menggelar Seminar Studi Gender dan Kesehatan Mental dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Pengawalan Gender dan Mental Health”. Kegiatan yang berlangsung di Teater Isdb Soshum ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta, terutama mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan 2024.

Acara ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni Titik Rahmawati, M.Ag. dari Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Walisongo, serta Vriska Putri R., M.Psi. dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Materi yang disampaikan oleh kedua pemateri berhasil menarik perhatian para peserta, khususnya mahasiswa baru, yang mendapatkan wawasan mendalam mengenai pentingnya pengawalan isu gender serta kesehatan mental di lingkungan kampus.

Titik Rahmawati, M.Ag mengangkat isu-isu gender yang sering kali belum disadari oleh masyarakat, terutama dalam kehidupan mahasiswa. Sementara itu, Vriska Putri, dengan latar belakang psikologi, memberikan paparan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan dampak serius yang bisa terjadi jika kesehatan mental tidak diperhatikan dengan baik. Paparan ini menjadi momen emosional bagi beberapa peserta, dengan dua mahasiswi yang mengalami reaksi emosional selama seminar karena terpicu oleh materi yang disampaikan.

Selain itu, dalam seminar ini DEMA FDK juga secara resmi meluncurkan “Ruang Aman”, sebuah inisiatif yang ditujukan untuk mendukung mahasiswa yang mengalami kekerasan seksual atau mengalami masalah kesehatan mental. Ruang Aman diharapkan dapat menjadi tempat yang aman bagi mahasiswa untuk mendapatkan pendampingan dan dukungan yang diperlukan.

“Kami berharap melalui seminar ini dan peluncuran Ruang Aman, DEMA FDK dapat terus mengawal isu-isu gender dan kesehatan mental di kampus, serta memberikan pendampingan yang diperlukan bagi mahasiswa yang membutuhkan, baik dalam hal kekerasan seksual maupun kesehatan mental,” ungkap Ketua DEMA FDK dalam sambutannya.

Seminar ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara peserta dan pemateri, yang memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk menyampaikan pendapat serta pertanyaan terkait permasalahan yang mereka hadapi. Diharapkan mahasiswa UIN Walisongo semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan lebih peka terhadap isu-isu gender di lingkungan mereka.