Kesadaran parenting bagi anak usia dini perlu menjadi perhatian setiap orang tua. Hal itu mendorong Dosen Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang menggelar kegiatan penyuluhan bertajuk Parenting Anak Usia Dini.

Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat (PKM) itu diikuti Kader Posyandu Desa Putatgede Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, Sabtu hingga Minggu (3-4/8/2024) di Kantor Balaidesa Putatgede. Tim PKM diketuai Prof. Dr. Ali Murtadho, M. Pd,  beranggotakan Widayat Mintarsih, M. Pd, dan Anila Umriana, M. Pd.

Prof. Dr. Ali Murtadho, M. Pd. dalam paparannya mengingatkan pada orang tua tentang usia perkembangan anak yang harus diperhatikan. Ali Murtadho menyampaikan agar orang tua tidak hanya fokus pada perkembangan kognisi anak saja tetapi tetapi juga pekembangan sosialnya. 

 “Kadang-kadang orang tua memaksa anak untuk menghabiskan banyak waktu untuk belajar, tetapi kurang menyadari bahwa anak-anak juga perlu bermain. Selain itu juga perlu komunikasi yang tepat dari orang tua agar anak-anak dapat menerima arahan lebih nyaman,” ujarnya.

Dosen BPI lainnya, Anila Umriana, M. Pd, mengajak orang tua untuk memahami kelebihan dan potensi anak-anak mereka. Menurutnya, orang tua yang memahami kelebihan anak-anak mereka bisa lebih mengotimalkan perkembangan anak.

“Orang tua jangan salah memahami potensi anak. Orang harus tahu kekurangan dan kelebihan anak-anak sehingga  tidak memaksa anak harus mengembangkan bakat yang tidak dimiliknya. Orang tua juga perlu membangun pondasi agama bagi anak-anak mereka dengan pendekatan yang tepat”

Di sisi lain, Widayat Mintarsih, M. Pd, menyoroti pentingnya peran  kader posyandu dalam parenting anak usia dini. Posyandu perlu memperluas perhatiannya dalam urusan anak. Dikatakan, peran Posyandu jangan dibatasi hanya yang berkaitan dengan penimbangan anak dan memberikan asupan gisi sebulan sekali, namun juga penting untuk memberikan informasi kepada para kader dan warga, melalui penyuluhan”

Narasumber lain, Siti Aesijah, M. Psi, Psikolog, menilai banyak kasus anak-anak dan remaja generasi Z yang perlu perhatian masyarakat, khususnya orang tuanya. “Apa yang sudah kita lakukan sebagai orang tua untuk menghindarkan anak-anak agar tidak kecanduan smartphone, pergaulan bebas, tawuran, bullying, dan problem-problem lainnya?. Kira-kira anak-anak kita memerhatikan kita atau tidak saat mengingatkan anak-anak kita tentang hal itu? Orang tua perlu menjadi teman dan pendengar yang baik bagi anak-anaknya” jelasnya.

Sampai kegiatan berakhir, para peserta nampak antusias dan mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. “Saya senang sekali bisa ikut Penyuluhan ini, ternyata sebagai orang tua, ada banyak PR yang perlu saya lakukan untuk mendidik anak agar bisa lebih baik lagi’’, ujar salah satu peserta.

Tindak lanjut kegiatan pengabdian ini akan dilakukan pendampingan secara intens kepada kader agar pengembangan materi penyuluhan parenting Islam bisa direalisasikan melalui kegiatan posyandu secara rutin agar ibu-ibu yang memiliki balita bisa mengimplementasikan parenting Islam secara kontinyu dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *