Semarang, 30 September 2024 – Panti Pelayanan Sosial Anak Mandiri Semarang mengadakan Konferensi Kasus hasil asesmen penerima manfaat yang dilakukan oleh mahasiswa Praktik Pengalaman Profesi (PPP) Jurusan Bimbingan Penyuluhan  Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Acara ini melibatkan kolaborasi antara mahasiswa yang berjumlah 7 orang dengan 3 pekerja sosial yang berpengalaman di panti tersebut.

Konferensi kasus ini berlangsung dalam rangka menganalisis dan membahas hasil asesmen yang dilakukan mahasiswa terhadap anak-anak penerima manfaat di panti. Tujuannya guna menentukan langkah strategis untuk pengembangan dan peningkatan kesejahteraan mereka. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk pembelajaran praktis bagi mahasiswa, di mana mereka dapat menerapkan teori dan metode yang telah dipelajari di kampus pada situasi nyata.

Setiap mahasiswa PPP UIN Walisongo diberikan pertanggungjawaban 2 penerima manfaat untuk dilakukan asesmen. Mahasiswa melakukan asesmen berdasarkan pengamatan langsung, wawancara dengan anak-anak, serta berkoordinasi dengan pekerja sosial. Dalam konferensi tersebut, mahasiswa mempresentasikan temuan hasil asesmen mereka di hadapan para pekerja sosial. Beberapa kasus yang dibahas termasuk isu pendidikan, keagamaan, dan adaptasi sosial yang dialami oleh anak-anak penerima manfaat yang berada di panti tersebut.

Menurut pernyataan Khoeriyah selaku Ketua Tim PPP UIN Walisongo, kegiatan ini sangat penting dalam memberikan manfaat yang banyak dan pengalaman langsung kepada mahasiswa. “kegiatan case conference di panti pelayanan sosial anak mandiri cukup membuat mahasiswa magang melek terutama dalam konteks pembelajaran dan pengembangan profesional dengan memahami mengenai kasus penerima manfaat kemudian mengembangkan keterampilan analisis serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Jadi dalam kegiatan case conference ini mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang berharga,”ujarnya.

Salah satu pekerja sosial di Panti Anak Mandiri Semarang, Pak Sunarto, S.Pd., juga menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan mahasiswa dalam proses asesmen. “Para mahasiswa membawa beberapa masukan baru yang bisa kita kembangkan dan asesmen yang dilakukan mahasiswa menghasilkan Jawaban yang sebelumnya belum diketahui dari pihak panti, serta harapkan kehadiran mahasiswa dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak penerima manfaat di sini,” katanya

Kegiatan konferensi kasus diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta berbagi pengalaman serta memberikan rekomendasi untuk peningkatan lebih lanjut dalam program pelayanan sosial bagi anak-anak di Panti Pelayanan Sosial Anak Mandiri Semarang.  Para mahasiswa tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pandangan mereka, tetapi juga menerima masukan dari para pekerja sosial senior. Mereka dibimbing dalam intervensi yang lebih tepat guna dan berbasis bukti, serta diberi wawasan mengenai tantangan nyata yang sering dihadapi di lapangan. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan sosial yang diberikan kepada anak-anak penerima manfaat serta memperkuat jaringan antara akademisi dan praktisi di bidang pekerjaan sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *