Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang semester 7 telah menyelesaikan hampir semua beban SKS yang ada. Pada awal semester 7 ini, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam melaksanakan kegiatan PPP atau Pelatihan Praktek Profesi sebagaimana prospek profesi yang sesuai dengan jurusan. Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan penuh. Dimulai pada tanggal 30 Agustus 2024 dan berakhir pada tanggal 30 September 2024.
Banyak lembaga yang bekerja sama dengan pihak jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, salah satunya adalah Panti Wredha Harapan Ibu Beringin, Kota Semarang. Dalam melaksanakan tugas PPP, mahasiswa diharapkan untuk mengamalkan materi-materi perkuliahan yang sudah diterima selama masa studi mulai dari semester 1 hingga 6.
Di Panti Wredha Harapan Ibu, mahasiswa PPP berfokus pada membimbing para lansia untuk memperkuat iman dan keyakinan kepada Allah SWT, memberikan ketenangan batin, serta membimbing mereka secara spiritual untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah kembali kepada Sang Khalik.
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah melantunkan shalawat. Bertepatan dengan bulan Rabiul Awal, mahasiswa PPP mengajak para lansia untuk rutin melaksanakan pembacaan Maulid Dziba’an dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh para lansia yang beragama Islam di Panti Wredha Harapan Ibu, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, pada Sabtu, 14 September 2024.
“Alhamdulillah, saya senang dengan mbak-mbak UIN yang sudah mengajak kami sholawatan. Meskipun kami tidak semuanya bisa mengucapkan bacaan yang dibaca mbak-mbak UIN, tapi kami senang mendengarkan lantunan sholawatnya,” ujar Mbah Siti, salah satu lansia di Panti Wredha, dengan mata berbinar penuh rasa syukur.
Pada hari terakhir kegiatan, nuansa spiritual semakin kental dengan kolaborasi grup hadroh Al-Mahboebah dari Pondok Pesantren Daarun Najaah Jerakah, yang mengiringi pembacaan Maulid Dziba’an. Iringan rebana dan alunan syahdu shalawat yang mereka bawakan memberikan warna seni tersendiri, mempertegas keindahan spiritualitas dalam bentuk ekspresi seni islami. Pukulan rebana dan melodi hadroh mengalun lembut, menyentuh hati para lansia yang seolah terhanyut dalam keindahan seni shalawat tersebut. Ini bukan hanya sebuah tradisi religius, tetapi juga sebuah ekspresi seni yang menggugah jiwa, mempertemukan spiritualitas dan estetika dalam satu kesatuan harmoni.
“Saya sangat berterima kasih kepada mbak-mbak semua yang mau mengajak mbah-mbah di panti untuk bersholawat dan mauludan, apalagi diiringi dengan grup hadroh seperti ini, yang mana sebelumnya belum pernah ada yang melakukan. Tidak hanya menghibur mbah-mbah di panti, tetapi ini memberikan pelajaran dan manfaat yang banyak bagi mbah-mbah untuk kembali dan tetap melantunkan shalawat kepada nabi,” ujar Bu Kani, pengasuh Panti Wredha, dengan penuh syukur.
Mahasiswa PPP merasa sangat bersyukur apabila program yang mereka laksanakan diterima dengan antusias oleh para lansia. Mereka berharap rutinitas pembacaan Maulid Dziba’an ini dapat menjadi jembatan untuk menghadirkan kedamaian spiritual di tengah usia senja para lansia, sekaligus sebagai bentuk seni islami yang menghibur dan menenangkan hati.
Seni shalawat yang digemakan melalui Dziba’an ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga sebuah bentuk ekspresi yang menyatukan elemen budaya, keindahan musik, dan spiritualitas. Lantunan shalawat yang menggema di setiap sudut Panti Wredha Harapan Ibu mampu menghadirkan suasana khidmat dan mendalam, seolah membangkitkan semangat cinta kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus memberikan hiburan dan ketenangan bagi jiwa-jiwa yang merindukan sentuhan Ilahi. Dalam momen-momen ini, keindahan seni Islam bertemu dengan ketulusan iman, menciptakan kenangan yang akan terus terpatri dalam hati para lansia.