Semarang, 18 September 2024, melalui penyuluhan yang diselenggarakan di SMP Negeri 25 Semarang, Mahasiswa PPP BPI UIN Walisongo Semarang mendapatkan pengalaman yang berharga. Mereka tidak hanya mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS, tetapi juga menyadari pentingnya peran generasi muda dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan siswa SMP dan berbagi pengalaman dengan bekal pengetahuan yang didapat, para mahasiswa diharapkan dapat menyebarluaskan informasi yang benar tentang HIV/AIDS kepada teman sebaya dan masyarakat luas. Pemerintah Kota Semarang bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Semarang berhasil menggelar program penyuluhan mengenai bahaya HIV/AIDS di SMP Negeri 25 Semarang. Kegiatan yang berlangsung pada hari rabu diikuti oleh 60 siswa-siswi dengan antusiasme yang tinggi.
Program penyuluhan ini bertujuan agar siswa-siswi SMP Negeri 25 Semarang terhindar dari HIV/AIDS serta meningkatkan kesadaran remaja akan bahaya HIV/AIDS dan memberikan informasi yang akurat tentang cara pencegahannya. Materi yang disampaikan mencakup pengertian HIV/AIDS, cara penularan, dampak bagi kesehatan, hingga mitos dan fakta seputar penyakit menular seksual ini.Triyana Febriana, perwakilan dari pengurus Griya Muda PKBI Kota Semarang, menjelaskan bahwa edukasi sejak dini sangat penting untuk memberikan pemahaman yang benar kepada remaja. “Remaja adalah kelompok yang rentan terhadap risiko penularan HIV/AIDS. Oleh karena itu, memberikan informasi yang tepat dan mudah dipahami adalah kunci untuk mencegah penyebarannya,” ujarnya. Dalam kegiatan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan materi presentasi, tetapi juga terlibat dalam berbagai aktivitas menarik seperti diskusi kelompok, tanya jawab, Ice Breaking dan kuis. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, sehingga informasi yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan diingat.
Fitri Ati S.Pd. M.Si Perwakilan dari Dinas Pendidikan mempunyai peran untuk memberikan informasi kepada siswa-siswi SMP 25 Negeri Semarang terkait HIV/AIDS, kesehatan reproduksi, kolaborasi dengan lembaga kesehatan, sosialisasi ke sekolah tujuannya untuk kegiatan adalah siswa dan guru diharapkan dengan cukup pengetahuan tentang hiv/AIDS. Beliau mengingatkan akan bahaya hiv/aids serta adanya dukungan dari ODHIV melalui pendampingan untuk mengatasi stigma, mendapatkan perlawanan-perlawanan medis dan perawatan medis untuk menjalani kehidupan sehat serta mendapatkan pengetahuan lebih lanjut, maka siswa-siswi diberikan arahan agar tidak menjauhi ODHIV menberikan motivasi, kemudian dukungan sosial, akses layanan medis dan pencegahan stigma.
Pesan moral yang terkandung adalah HIV merupakan penyakit yang serius tetapi dapat diatasi dengan informasi pencegahan dan dukungan kita semua memiliki peran pencegahan dan penularan serta pendukung ODHIV. Beliau berkata bahwa dari dinas pendidikan hanya mengingatkan dan memberikan pendidikan karakter kepada siswa siswi serta hati-hati kepada HIV karena itu penyakit serius,” Ungkapnya. Salah satu hal menarik dari program ini adalah penggunaan media yang variatif. Selain presentasi, para peserta juga mengikuti game yang dikemas secara menarik dan mudah dipahami agar para siswa dapat menambah pengetahuan tentang bahaaya HIV/AIDS dan cara penanggulangannya melalui ARV. Penggunaan media visual ini diharapkan dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan kepada para siswa-siswi SMP Negeri 25 Kota Semarang. Kegiatan edukasi seperti ini merupakan langkah nyata dari Pemerintah Kota Semarang dalam upaya mewujudkan Semarang yang bebas dari HIV/AIDS. Dengan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada remaja,diharapkan mereka dapat membuat keputusan yang bijak dan bertanggung jawab untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.