Fakdakom Walisongo

Kenalkan Profesi Pembimbing Rohani Islam,BPI selenggarakan diskusi dosen dan mahasiswa

Semarang—Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI), FDK UIN Walisongo Semarang selenggarakan diskusi dosen dengan menggandeng praktisi pembimbing rohani Islam, hari ini, Selasa (16/5). Kegiatan yang mengusung tema “Mengenal Profesi Pembimbing Rohani Islam” ini dihadiri oleh  sejumlah dosen dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang.

Acara dimulai pukul 12.30 dan dibuka oleh Ketua Prodi BPI, Dr. Hj. Ema Hidayanti, S.Sos.I., M.S.I. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah para praktisi yang bergelut di bidang bimbingan rohani Islam. Salah satu pemateri, Khusnul Khotimah, M.S.I., menyampaikan materi tentang Peluang dan Tantangan Profesi dan Pembimbing Rohani Islam. Ia mengambil contoh kasus pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Materi ini sangat apik disampaikannya, mengingat profesinya sebagai Manajer Bimbingan dan Pelayanan Islam di sana. Diawali dengan materi yang berupa selayang pandang RSI Sultan Agung, mulai dari visi-misi, kata-kata motivasi, hingga budaya kerja IHSAN yang diterapkan di RS tersebut, ia juga menjelaskan program-program BP, seperti: pembinaan mental spiritual, islamic hospital culture, bimbingan rohani pasien, hingga dakwah sosial.

Ia juga mengungkapkan, insan rumah sakit (khususnya tenaga medis) harus memperhatikan aspek psikospiritual karena pasien yang datang ke rumah sakit bisa saja tidak hanya mengalami sakit fisik, sehingga mungkin saja suatu saat para dokter akan menuliskan terapi zikir dan doa dalam resep obat pasiennya. Selain itu, menurutnya, ada beberapa tantangan dalam profesi BPI, yakni kebutuhan SDI, standardisasi kompetensi petugas, keterbatasan layanan kedaruratan, hingga cara pandang petugas dan pasien.

Sementara itu, pemateri kedua, Yuli Nurkhasanah, S.Ag., M.Hum., menyampaikan tentang Materi Bimbingan Rohani sebagai Bekal Pengembangan Profesi. Dosen di prodi BPI UIN Walisongo yang sekaligus praktisi bimbingan rohani Islam ini menyebutkan bahwa bimbingan rohani Islam berfungsi memberikan ketenangan batin dan keteduhan hati/menumbuhkan kesabaran, ketabahan atas ujian dari Allah, optimis, dan semangat. Materi dasar dalam teori bimbingan rohani Islam menjadi basis utama pada materi pengembang profesi. Selain itu, materi pengembangan perlu memperhatikan lokasi dan situasi terbimbing, baik kejiwaan, latar belakang sosial, pendidikan, usia, dan jenis persoalan rohani yang dihadapinya. Terakhir, materi bimbingan berpotensi sebagai penguatan/pengembangan profesi seiring dengan beragamnya kondisi terbimbing dan kompleksitas persoalan yang dihadapi.

Kegiatan diskusi ini berlangsung sangat dinamis. Peserta juga terlihat sangat antusias mengikuti sesi tanya-jawab yang dipandu oleh moderator hingga tak terasa waktu pun berakhir. Kaprodi BPI, Dr. Ema Hidayanti, S.Sos.I., M.S.I. berharap kegiatan diskusi semacam ini dapat berlangsung secara konsisten. “Semoga ilmu yang disampaikan hari ini dapat menjadi bekal bagi adik-adik mahasiswa serta memberikan pengetahuan tentang profesi pembimbing rohani Islam secara lebih jelas, karena langsung disampaikan oleh narasumber yang memang praktisi sekaligus pakar di bidangnya”, tutupnya.

Tinggalkan Komentar